Sabtu, 20 Februari 2010

Indahnya Berprasangka Baik . . .

Dua orang laki-laki bersaudara bekerja pada sebuah pabrik kecap dan sama-sama tekun belajar Islam. Sama-sama mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin. Mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah guru pengajiannya. Jaraknya ekitar 10 km dari rumah peninggalan orang tua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo'a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari perusahaannya bekerja.

Lalu sang kakak berdo'a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.
Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo'a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do'anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo'a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo'a. Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo'a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, karena dia merasa adiknya masih berhati kotor sehingga do'a-do'anya
tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla.

Sang adik terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do'anya tak pernah terkabul Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do'a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do'a untuk guru mereka, do'a selamat dan ada kalimah di akhir do'anya:
*"Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu, Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do'a kakak ku, bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku didunia dan akhirat,"*

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya, tak diduga ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo'a untuk memenuhi nafsu duniawinya

Jumat, 19 Februari 2010

Kapasitor

1. Pengertian Dasar Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat listrik yang terdiri dari dua keping konduktor (electrodes) yang dipisahkan oleh suatu medium (dielectric), dimana ketika diberi tegangan listrik dapat menyimpan energi elektrostatis pada sistem tersebut. Medium ini dapat berupa udara, tetapi umumnya diisi dengan bahan isolasi (bahan dielektrik) yang ketika diberi tegangan listrik akan menyimpan energi. Kemampuan bahan dielektrik untuk menyimpan energi elektrostatis disebut Permitivity atau Dielectric Constant dan merupakan perbandingan dari energi yang disimpan oleh bahan dielektrik dengan energi yang disimpan jika menggunakan udara.
Gambar Elemen Kapasitor

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Beberapa kapasitor menggunakan bahan dielektrik berupa kertas, mika, plastik cairan dan lain sebagainya. Beberapa jenis kapasitor menurut bahan dielektiknya antara lain :



Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah :

a. Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba–tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan.

b. Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik.

c. Memilih panjang gelombang pada radio penerima.

d. Sebagai filter dalam catu daya (power supply).

e. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS = Power Supply).

f. Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.

g. Memperbaiki factor daya dalam system listrik AC / arus bolak–balik.

Bentuk–bentuk kapasitor :

a. Kapasitor kertas (besar kapasitas 0,1 F).

b. Kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF).

c. Kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas maksimum 500 pF).

2. Kapasitansi Kapasitor
Dalam British Standard 3763, satu Farad (F) menyatakan kapasitansi suatu kapasitor dimana perbedaan potensial tegangan antara kedua plat konduktor sebesar 1 Volt yang dialiri muatan listrik sebesar 1 Coulomb. Maka diperoleh hubungan sebagai berikut :

Dimana :

C = Kapasitansi kapasitor (Farad)

Q = Muatan listrik (Coulomb)

V = Beda potensial listrik (Volt)


Kapasitansi dari suatu kapasitor plat paralel tergantung pada :

a. Luas area medan listrik.

b. Jarak antar akedua plat konduktor.

c. Jenis bahan dielektrik.


Kapasitansi dari kapasitor plat paralel adalah :


Dimana :

C = Kapasitansi kapasitor (Farad)

ε = Permitivitas absolut (F/m)

εo = Permitivitas udara bebas = 8,854 X 10-12 (F/m)

εr = Permitivitas relatif bahan dielektrik

A = Luas area medan listrik (m2)

d = Jarak antara kedua plat konduktor (m)


3. Kapasitor Seri dan Paralel
Pemasangan beberapa kapasitor dapat dihubungkan secara seri maupun paralel.

Bila beberapa kapasitor dihubungkan seri, maka :

V = V1 + V2 + V3

Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total semakin kecil. Karena pada hubungan seri muatan listrik pada semua kapasitor adalah sama, maka :

Bila beberapa kapasitor dihubungkan paralel, maka :

CV = CV1 + CV2 + CV3

C = C1 + C2 + C3


Dimana :

V1 ,V2 ,V3 = Tegangan listrik setiap kapasitor (Volt)

Q1 ,Q2 ,Q3 = Muatan listrik setiap kapasitor (Coulomb)

C1 ,C2 ,C3 = Kapasitansi setiap kapasitor (Farad)

V = Total tegangan listrik kapasitor (Volt)

Q = Total muatan listrik kapasitor (Coulomb)

C = Total kapasitansi kapasitor (Farad)